Panduan beternak bebek pedaging lokal untuk memudahkan peternak dalam memulai usaha beternek bebek lokal pedaging.
Bebek pedaging lokal adalah salah satu jenis bebek yang sangat diminati oleh masyarakat disebabkan cita rasa dagingnya yang khas dan enak.
Banyak angkringan maupun pedagang bebek yang menu utamanya memakai bebek lokal pedaging.
Bebek pedaging lokal mayoritas berasal dari bebek pejantan lokal, hal ini disebabkan bebek betina lokal mempunyai harga jual yang lebih tinggi dari pada bebek pejantan lokal dan suka dipelihara sebagai bebek petelur menyebabkan bebek pejantan lokallah yang cocok dipakai sebagai bebek pedaging.

Tolak ukur untuk panen bebek lokal pedaging adalah berat badan bebek yang dibudidayakan dalam jangka waktu tertentu sampai bobot mencapai target untuk dipanen.
Faktor tersebut disebabkan penjualan bebek pedaging mayoritas melihat berat daging bebek.
Seumpama ada yang menayakan umur atau bulu bebek, yang sangat diperhitungkan tetap berat bebek tersebut.
Misalkan umur bebek sudah melampaui waktu panen dan bulu sudah lebat, tetapi bila badan bebek kurus, tetap tidak laku untuk dijual.
Dahulu bebek pedaging lokal dipelihara kebanyakan dengan sistem angon disawah-sawah yang habis dipanen.
Hal tersebut dilakukan untuk menutupi tingginya biaya pakan.
Seiring waktu dan kemajuan dunia peternakan dan harga panen yang naik seiring banyaknya permintaan pasar, kini bebek lokal pedaging mulai dibudidayakan dengan sistem intensif.

Waktu Panen Bebek Lokal Pedaging
Waktu panen bebek lokal pedaging rata-rata ketika bebek lokal pedaging telah mencapai bobot rata-rata 1,2 kg.
Waktu panen rata-rata berusia 50 - 60 hari.
Target panen bebek lokal pedaging bisa didapat jika kebutuhan pakan tercukupi dari segi konsumsi maupun nutrisinya.
Hal inilah yang sangat menentukan keuntungan dari beternak bebek pedaging.